Minggu, 19 Februari 2012

BELAJAR AKUNTANSI


SEKARANG MENCATAT DENGAN MEKANISME DEBET (D) DAN KREDIT (K)

Cara menentukan Debet/Kredit Perkiraan
Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, perhatikan bagan/tabel berikut di bawah ini.
Golongan Perkiraan
Bertambah
Berkurang
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
di Debet
di Kredit
di Kredit
di Kredit
di Debet
di Kredit
di Debet
di Debet
di Debet
di Kredit
Supaya Anda lebih memahami baiklah akan saya berikan gambaran yang jelas bagaimana menganalisa dari transaksi-transaksi tersebut, yang akan diuraikan di bawah ini.
Contoh:
Perusahaan Jasa “Tati Harapan” didirikan pada tanggal 1 Januari 1999 oleh Tuan Rifqy dengan transaksi sebagai berikut:
1 Jan 1999
Tuan Rifqy memulai usaha dengan menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan sebesar Rp.50.000.000,00.
3 Jan 1999
Dibeli sebuah kendaraan seharga Rp.40.000.000,00 dibayar secara tunai Rp.20.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian.
4 Jan 1999
Dibayar sewa kantor untuk bulan Januari Rp.100.000,00.
5 Jan 1999
Dibayar pemasangan biaya iklan untuk 3 bulan Rp.150.000,00.
6 Jan 1999
Dibeli peralatan kantor secara kredit dari PD. Senang Hati sebesar Rp.400.000,00.
7 Jan 1999
Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp.250.000,00.
8 Jan 1999
Diterima pendapatan sebagai hasil operasi Taxi sebesar Rp.400.000,00.
9 Jan 1999
Dibayar bensin dan oli untuk keperluan Taxi Rp.100.000,00.
10 Jan 1999
Disewakan Taxi selama 4 hari kepada Toko Kenanga, akan dibayar satu minggu kemudian sebesar Rp.200.000,00.
11 Jan 1999
Dibayar cicilan kepada PD. Senang sebesar Rp.100.000,00.
12 Jan 1999
Diambil dari uang kas untuk keperluan pribadi Rp.150.000,00.
13 Jan 1999
Dibayar biaya supir sebesar Rp.250.000,00.


Keterangan:
(+)  Bertambah
(-)   Berkurang
(D) Debet
(K) Kredit
Sumber:belajar online ut.depdiknas.