SEKARANG MENCATAT DENGAN MEKANISME DEBET (D)
DAN KREDIT (K)
Cara menentukan
Debet/Kredit Perkiraan
|
Untuk
menentukan apakah perkiraan harus di debet atau di kredit, perhatikan bagan/tabel
berikut di bawah ini.
Golongan Perkiraan
|
Bertambah
|
Berkurang
|
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
|
di Debet
di Kredit
di Kredit
di Kredit
di Debet
|
di Kredit
di Debet
di Debet
di Debet
di Kredit
|
Supaya
Anda lebih memahami baiklah akan saya berikan gambaran yang jelas bagaimana
menganalisa dari transaksi-transaksi tersebut, yang akan diuraikan di bawah
ini.
Contoh:
Perusahaan Jasa “Tati Harapan” didirikan pada tanggal 1 Januari 1999 oleh
Tuan Rifqy dengan transaksi sebagai berikut:
1
Jan 1999
|
Tuan
Rifqy memulai usaha dengan menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan
sebesar Rp.50.000.000,00.
|
3
Jan 1999
|
Dibeli
sebuah kendaraan seharga Rp.40.000.000,00 dibayar secara tunai
Rp.20.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian.
|
4
Jan 1999
|
Dibayar
sewa kantor untuk bulan Januari Rp.100.000,00.
|
5
Jan 1999
|
Dibayar
pemasangan biaya iklan untuk 3 bulan Rp.150.000,00.
|
6
Jan 1999
|
Dibeli
peralatan kantor secara kredit dari PD. Senang Hati sebesar Rp.400.000,00.
|
7
Jan 1999
|
Dibayar
premi asuransi untuk 1 tahun Rp.250.000,00.
|
8
Jan 1999
|
Diterima
pendapatan sebagai hasil operasi Taxi sebesar Rp.400.000,00.
|
9
Jan 1999
|
Dibayar
bensin dan oli untuk keperluan Taxi Rp.100.000,00.
|
10
Jan 1999
|
Disewakan
Taxi selama 4 hari kepada Toko Kenanga, akan dibayar satu minggu kemudian
sebesar Rp.200.000,00.
|
11
Jan 1999
|
Dibayar
cicilan kepada PD. Senang sebesar Rp.100.000,00.
|
12
Jan 1999
|
Diambil
dari uang kas untuk keperluan pribadi Rp.150.000,00.
|
13
Jan 1999
|
Dibayar
biaya supir sebesar Rp.250.000,00.
|
Keterangan:
(+) Bertambah
(-) Berkurang
(D) Debet
(K) Kredit
Sumber:belajar online ut.depdiknas.
|